Korban Infotainment



Maraknya infotaintment ttg perselingkuhan dan banyaknya pemakaian istilah selingkuhan dewasa ini ternyata menarik perhatian seorang nenek. Dia bertanya sama cucunya : “Cucu….apa sebenernya selingkuhan itu? ” Tak ingin si Nenek memikirkan hal yang tidak-tidak, Sang cucu menjawab : “Oh….selingkuhan itu penyakit mencret2 atau diare Nek”. .Maka mengertilah nenek sekarang kalau KD sedang punya selingkuhan berarti KD sedang punya penyakit diare. Suatu pagi si nenek terduduk lemas di depan rumah dan kebetulan Pak RT lewat serta merasa iba. Pak RT bertanya pada Sang Nenek : “Nek…kok sepertinya kecapekan dan gak bertenaga gitu?” Jawab si Nenek : “Iya Pak RT….dari sore sampai pagi dihajar selingkuhan sampe lemes….belum sempat naikin celana …eh si selingkuhan dah hajar lagi…..siapa yg gak lemes Pak RT……”
Gelar DR.*** MSc
Rizaldi Chaniago, seorang supir camat di Payakumbuh, minta berhenti karena ia akan merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib. Mula-mula ia bekerja sebagai “tukang kantau” dikawasan Tanah Abang, setelah dapat mengumpulkan sedikit modal ia pun mulai menggelar dagangannya di pinggir jalan kawasan Tanah Abang.
Nasib rupanya memihak kepadanya, beberapa tahun kemudian ia berhasil memiliki kios kain di dalam pasar. Ia pun berkeluarga dan memiliki 2 anak. Tahun ini ia membangun rumah di Depok, dilingkungan perumahan dosen UI. Karena tetangganya semua adalah para akademisi, dengan bermacam-macam gelar, ada Prof., ada Phd. dll. Rizaldi merasa malu kalau papan nama di depan rumahnya tidak tercantum gelar seperti tetangganya.
Dibuatlah papan nama dari perak, yang dipesan langsung dari Koto Gadang, dengan nama DR.Rizaldi Chaniago MSc. Ketika ayahnya datang berkunjung, dengan bangga ia bertanya di mana anaknya kuliah, karena setahunya, Rizaldi hanya berdagang. Dengan malu-malu Rizaldi menjelaskan gelarnya di papan nama: (D)isiko (R)umahnyo Rizaldi Chaniago (M)antan (S)upir (c)amat…:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FASHION PRIA & WANITA KLIK LINK INI